Di tengah arus modernisasi yang kian deras, sebuah kelompok marhaban dari Dusun IV Tani Makmur, Desa Mekar Makmur, Kec Sei Lepan, Langkat, membuktikan bahwa tradisi Islam tak hanya bisa bertahan, tapi juga bersinar. Kelompok Jama’iyatul Jannah berhasil meraih Juara 1 dalam Festival Marhaban tingkat Kecamatan Sei Lepan yang digelar pada Oktober tahun lalu, di Lapangan Kantor Camat Sei Lepan, Kabupaten Langkat.
Festival ini bukan sekadar ajang lomba. Ia menjadi ruang spiritual dan budaya yang mempertemukan berbagai kelompok marhaban dari desa-desa sekitar, dengan satu tujuan: memperkuat kecintaan terhadap Islam dan melestarikan nilai-nilai keagamaan di tengah zaman yang serba digital.
Kelompok Jama’iyatul Jannah, yang terdiri dari ibu-ibu dan remaja putri, menerima undangan melalui pemberitahuan daring dari Kepala Dusun IV, Bapak Muliadi, dengan dukungan langsung dari Kepala Desa Mekar Makmur, Bapak Suwito, mereka mempersiapkan diri dalam waktu singkat—berlatih di malam hari, menyusun syair-syair pujian, dan memperkuat kekompakan tim.
“Ini bukan hanya soal menang. Kami ingin menunjukkan bahwa marhaban adalah warisan spiritual yang menyatukan hati,” ujar Bapak Kepala Desa, Suwito. Saat dikonfirmasi JWD Mekar Makmur, 22 Agustus 2025.
Penampilan mereka di panggung festival memukau juri dan penonton. Dengan lantunan syair yang penuh makna, gerakan yang anggun, dan semangat yang menyala, Jama’iyatul Jannah berhasil mengungguli peserta lain dan membawa pulang gelar juara pertama.
Lebih dari sekadar prestasi, kemenangan ini menjadi simbol kebangkitan tradisi Islam lokal yang selama ini nyaris tenggelam oleh hiruk-pikuk modernitas. Di balik syair marhaban, tersimpan harapan: agar generasi muda kembali mencintai budaya Islam, dan agar desa-desa tetap menjadi benteng spiritual yang kokoh. (Julaika Kamalia | JWD Mekar Makmur)
Suparno
10 Juli 2025 10:40:56
Mantap dan luar biasa...